GRESIK, TelusuR.id – Pengusaha muda HRM Khalilur R Ab Sahlawiy atau Gus Lilur akan mengembangkan usaha di bidang pertambangan untuk pertanian dan perkebunan di wilayah Gresik, Lamongan, dan Tuban.
Setelah mendapat masukan dan pengetahuan tentang Dolomit, Gus Lilur siap tancap gas. Ia menilai Dolomit berpotensi menjadi salah satu aset strategis nasional untuk mendukung sektor pertanian dan perkebunan Indonesia.
Dolomit dari Gresik dan Lamongan disebut-sebut memiliki kualitas terbaik dengan kandungan MgO dan CaO yang tinggi, serta struktur yang keras, pejal, dan kristalin.
Bahan baku ini banyak digunakan untuk industri pertanian sebagai pupuk dolomit (kapur pertanian) untuk meningkatkan kesuburan tanah.

Pengusaha Muda NU asal Situbondo ini mendorong pemerintah serta aparat penegak hukum menertibkan praktik tambang dan pasokan dolomit ilegal yang masih marak terjadi di Jawa Timur.
Dalam tinjauan dan survei yang dilakukannya di Kecamatan Panceng, Gresik, pekan ini, Gus Lilur menemukan cadangan dolomit di lahan konsesinya dapat mencapai kedalaman hingga 50 meter dengan deposit ratusan juta ton.
Santri Alumni Pondok Pesantren Mambaul Maarif Denanyar yang mempunyai bisnis pertambangan dan perikanan budidaya ini menegaskan bahwa margin keuntungan dolomit itu bahkan jauh lebih tinggi dibandingkan pertambangan batu bara.
“Kalau dikelola serius dengan pabrik berkapasitas satu juta ton per bulan, penjualannya bisa menembus Rp600 miliar. Marginnya sampai Rp350 ribu per ton, lebih besar dari batu bara,” ujar Gus Lilur dalan keterangan tertulis di kutip TelusuR.id.

Saat ini, lanjut dia, pihaknya telah memiliki 17 blok tambang di Gresik, sebagian dalam proses menuju izin operasi produksi, serta konsesi terbesar di Lamongan. Namun di sisi lain, Gus Lilur menyoroti adanya pabrik dolomit yang beroperasi tanpa tambang resmi.
“Di Panceng saja ada 12 pabrik yang berdiri lama, tapi suplai dolomitnya berasal dari tambang ilegal. Pasarnya jelas, termasuk ke Kementerian Pertanian dan perkebunan sawit nasional,” ungkapnya.
Gus Lilur menegaskan keberadaan tambang ilegal membuat tata niaga mineral strategis ini tidak sehat. Karena itu, ia meminta Polri, Kejaksaan, hingga KPK turun tangan melakukan penertiban.
“Kalau suplai ilegal diberantas, saya siap menjadi penyedia dolomit legal untuk kebutuhan nasional. Indonesia butuh pasokan resmi agar manfaatnya lebih besar bagi negara,” tandasnya.
Gus Lilur berharap agar kekayaan alam Indonesia benar-benar dikelola untuk kemakmuran rakyat. Karena menurutnya, Negeri ini sudah Allah beri kekayaan luar biasa. Tinggal bagaimana kita mengelolanya dengan benar supaya rakyat bisa merasakan sejahtera.
“Harapan besar kekayaan yang diberi Allah ini betul-betul dikelola untuk kesejahteraan masyarakatnya,” tutup pria yang juga merupakan Ketua Umum Netra Bakti Indonesia (NBI) itu.



