Jombang, TelusuR.ID– DPRD Jombang menggelar rapat dengar pendapat (RDP) bersama Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkim) Jombang pada Senin, 22 September 2025, terkait proyek pembangunan trotoar Jalan Gus Dur yang mendapatkan sorotan.
Dalam rapat tersebut, Komisi C mempertanyakan sejumlah hal, mulai dari temuan saluran air, progres pekerjaan proyek, hingga absennya konsultan pengawas saat inspeksi mendadak (siadk) beberapa waktu lalu.
Plt Kepala Dinas Perkim Jombang, Saiful Anwar, menjelaskan bahwa gorong-gorong yang ditemukan tertutup saat sidak memang sudah tidak layak diperbaiki. Namun, pihaknya memastikan pembangunan trotoar akan berdampak positif terhadap pengurangan genangan air.
“Kami sampaikan bahwa pembangunan trotoar bisa mengurangi lama genangan, tapi untuk menghilangkan genangan 100 persen, perlu tambahan saluran dengan penampang besar,” ujar Saiful.
Pria yang juga menjabat sebagai Asisten 3 Setdakab Jombang itu melanjutkan, progres proyek trotoar Jalan Gus Dur kini sudah melebihi target.
“Progres pekerjaan kami deviasi positif lebih dari 30 persen. Karena mayoritas menggunakan precast, maka nilai progres melonjak,” katanya.
“Setelah pekerjaan selesai, akan dilakukan pengerukan saluran dengan alat berat PUPR. Truk pengangkut dari DLH, sementara tenaga kerja kasar dari Perkim. Jadi ini bentuk kolaborasi antar-OPD,” jelas dia.
Selain itu, normalisasi saluran di Kampung Baru juga disiapkan untuk mencegah banjir. Dari hasil pengukuran, lebar saluran 2,5 meter dengan kedalaman 0,6 meter dinilai cukup memadai untuk menampung debit air.
Setelah RPD, Ketua Komisi C DPRD Jombang, M. Zahrul Jihad, mengapresiasi progres pembangunan trotoar Jalan Gus Dur.
“Untuk proyek drainase, ada deviasi positif. Progres mencapai 62 persen, padahal targetnya baru 35 persen. Itu bagus,” ungkap dia.



