Urai Buku Soekarno, Cak Arif Sebut Gerbang Sejarah Lahirnya Di Ploso Jombang

0
56 views
Bagikan :

JOMBANG, TelusuR.id – Sejumlah buku terkait sejarah Sang Proklamator, Ir. Soekarno atau Bung Karno disebut sebagai pintu gerbang sejarah tempat dan tanggal lahir Bung Karno yakni, di Desa Rejoagung, Kecamatan Ploso, Kabupaten Jombang pada tanggal 6 Juni 1902.

Buku-buku tersebut adalah buku Candradimuka karya Dian Sukarno dan buku Ida Ayu Nyoman Rai Ibu Bangsa karya Profesor Nurinwa dkk.

Pemerhati Sejarah di Kabupaten Jombang, Arif Yulianto mengatakan bahwa buku berjudul Ida Ayu Nyoman Rai Ibu Bangsa karya Profesor Nurinwa dkk, yang terbit tahun 2012 adalah sebuah buku yang fenomenal.

“Di buku itu dicantumkan ‘beseluit’ atau SK tugas ayah kandung Bung Karno, Raden Soekeni Sosrodihardjo mulai dari Bali, Ploso, Sidoarjo, Mojokerto, dan Blitar,” ujar Cak Arif, sapaan akrabnya, Kamis 12 Juni 2025.

Menurutnya, ketika dokumen-dokumen tersebut ditampilkan di dalam buku itu, maka dapat disimpulkan jika Raden Soekeni dan keluarga pernah tinggal di Bali, Ploso, Sidoarjo, Mojokerto, dan Blitar.

Lebih jauh, Cak Arif mengulas, pada SK Raden Soekeni tersebut dituliskan jika ayah Bung Karno itu mulai bertugas di Ploso. Dimana waktu itu merupakan bagian dari Karesidenan Surabaya dan saat ini masuk wilayah Kabupaten Jombang.

Yakni mulai tugas pada tanggal 28 Desember 1901 dan pada bulan November 1907 pindah tugas ke Sidoarjo. Kemudian ada data tulisan tangan Raden Soekeni yang menuliskan Bung Karno lahir pada tanggal 6 Juni 1902.

“Maka sangat jelas ketika orang tuanya di Ploso, sehingga Bung Karno juga lahir di Ploso 6 Juni 1902,” tutur Cak Arif, Asal Kesamben Jombang.

Namun, Cak Arif juga menyampaikan bila sejarah itu berbeda dengan buku otobiografi Bung Karno yang berjudul Penjambung Lidah Rakjat karya Cindy Adams yang terbit tahun 1966.

“Di buku Cindy bahkan, Ploso dan Sidoarjo sama sekali tidak ditulis,” ungkapnya.

Cak Arif menambahkan, buku Candradimuka karya Dian Sukarno yang terbit tahun 2013 memberikan legitimasi yang kuat terhadap eksistensi Ndalem Pojok Wates Kediri dengan Bung Karno.

Menurutnya, hal ini akan berdampak pada cerita tutur selanjutnya dari Ndalem Pojok tentang kelahiran Bung Karno yang juga ‘legitimate’. Seperti yang memegang bayi Koesno atau Soekarno usai lahir adalah Mbah Suro atau Kek Suro, dan yang mengubur ari-arinya adalah Sumo Jani.

“Ndalem Pojok adalah keluarga ayah angkat Bung Karno yang bernama RM. Soerati Soemosewojo,” ujarnya.

Wartawan media cetak di Jawa Timur ini juga menambahkan buku itu dikupas peran-peran Ndalem Pojok. Salah satunya adalah tempat pergantian nama Koesno menjadi Soekarno.

“Di rumah itu juga ada kamar Bung Karno ketika bayi, kamar Bung Karno remaja, dan kamar Bung Karno ketika menjadi presiden,” imbuhnya.

Cak Arif menegaskan jika pada buku Dian Sukarno itu juga terdapat pengantar dari putra Bung Karno, Guruh Soekarno Putra.

“Ndalem Pojok juga pernah dikunjungi oleh putra putri dan cucu Bung Karno seperti, Mas Guruh, Mbak Mega, Mbak Puti, Mas Romy dan lainnya,” ungkapnya.

Sementara itu, penulis buku Candradimuka, Dian Sukarno menceritakan proses penulisan buku itu sekitar 13 tahun silam. Ia mengaku sangat beruntung masih bertemu generasi ketiga Ndalem Pojok yang diwawancarainya.

“Namanya RM. Kusumo Haryono. Beliau adalah putra dari RM. Sayid Sumodihardjo yang merupakan adik dari ayah angkat Bung Karno, RM. Soerati Soemosewojo,” jelas Dian.

Ia menuturkan RM. Kusumo Haryono menceritakan semua didalam buku Candradimuka dan membutuhkan waktu 8 bulan untuk menyelesaikan buku itu hingga cetak.

“Pada proses pencarian data, juga harus berjibaku mengunjungi sejumlah kota di Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, dan juga Bali,” katanya.

Dian menambahkan, hikmah dari penyusunan buku itu salah satunya bisa mengenal dan akrab dengan banyak nama-nama besar, salah satunya adalah Profesor Peter Carrey.

“Jadi kalau kemudian bukti-bukti menunjukkan Bung Karno lahir di Ploso Jombang, makin menunjukkan jika Jombang adalah ‘Historical Landscape’, setiap jengkal tanahnya memiliki sejarah,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan