SABHUMI BARAT BASRA Anjangsana ke 3 Negara Bawa Misi Besar Pertambangan Nusantara dan Usaha Perikanan Budidaya

0
26 views
Bagikan :

JAKARTA, TelusuR.id – Sabhumi Barat Basra Grup yang merupakan Induk dari berbagai Anak perusahaan ini akan menjelma menjadi Raksasa Pertambangan Nusantara dan menjadi Kiblat Dunia untuk Usaha Perikanan Budidaya.

Perusahaan yang dimiliki oleh HRM Khalilur R Ab Sahlawiy, Pengusaha Muda Asal Situbondo, Jawa Timur ini mempunyai misi besarnya dalam merealisasikan usaha tambang dan perikanan budidaya.

Dengan misi besar itu, Founder Owner Surya Bhumi Bandar Darat Bandar Samudera Nusantara (Sabhumi Barat Basra) Grup Gus Lilur atau Haji Lilur demikian kerab dipanggil ini akan mulai melakukan anjangsana usaha ke tiga Negara, yaitu Singapura, Vietnam, China.

Sebagai Bandar Daratan dan Lautan, Haji Lilur pihaknya menyampaikan bahwa sejak hari Selasa 24 Juni 2025 selama sebulan, agenda ke Singapura untuk mengoperasikan dua Perusahaan Baru di Singapura; ALI Investment Pte Ltd dan Santri Global Group Pte Ltd.

“Dua perusahaan ini dibuat untuk pembiayaan pertambangan dan perikanan budidaya. Khusus Santri Global Group disiapkan khusus untuk Usaha di Bidang Pertambangan; Timah, Silika, dan Zirkon,” ujar Gus Lilur dalam keterangan tertulisnya, Senin 23 Juni 2025.

Haji Lilur menyebut, perjalanan ke Singapura hanya akan dilakukan oleh 4 Orang. Selain Singapura, Agenda penting ia bersama tim lainnya adalah ke negara Vietnam untuk pengurusan Budidaya Lobster dan Trading Batubara.

“Perjalanan ke Vietnam juga hanya akan dilakukan oleh 4 Orang Pimpinan dari 4 Perusahaan di bawah Induk Perusahaan Sabhumi Barat Basra Grup, seperti BALAD Grup, SANTRI Grup, BIG, dan ANTARA Grup,” ujar Pemilik Balad Grup yang berorientasi dalam bisnis usaha perikanan budidaya itu.

Santri Alumni Mambaul Maarif, Denanyar Jombang ini menambahkan negara China merupakan agenda untuk melakukan Survei Mesin Produksi Pertambangan, seperti Mesin Produksi Silika, Mesin Produksi Timah, Mesin Produksi Zirkon.

“Di negara China juga melakukan Survei Budidaya Teripang. Menimba ilmu budidaya teripang dan belajar membuat Keramba Jaring Apung Teripang,” imbuh Gus Lilur.

Gus Lilur juga menyampaikan perjalanan ke China akan dilakukan setelah dari Vietnam, sekitar 3 Juli 2025 mendatang. Perjalanan ke China akan dilakukan oleh 15 Orang, terdiri dari 8 Tim Pertambangan dan 7 Tim Perikanan Budidaya.

“Semoga ini menjadi misi besar yang baik dan bermanfaat bagi kejayaan nusantara. Salam keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan