JOMBANG, TelusuR.id – Sebuah aksi teatrikal ditampilkan dalam prosesi kirab Bung Karno di titik nol Bung Karno atau di rumah kelahiran Bung Karno di Gang Buntu Desa Rejoagung, Kecamatan Ploso, Kabupaten Jombang, Jumat sore (20/06).
Teatrikal yang menggambarkan ibu pertiwi melahirkan Sang Putera Fajar itu membuat merinding dan haru bercampur semangat membara berapi-api para peserta kirab dan warga yang menonton.
Sekilas, teatrikal itu menggambarkan kelahiran Bung Karno hingga Sang Putera Fajar melawan penjajah dan membawa bangsa Indonesia merdeka.
Kirab kemudian dilanjutkan menuju Sekolah Ongko Loro tempat ayah Bung Karno, Raden Soekeni Sosrodiharjo mengajar, lalu ke lokasi Sekolah Desa tempat Bung Karno menimba ilmu, dan ke Pondok Kedungturi tempat Bung Karno kecil mengaji dan berakhir di Kantor Desa Losari, Kecamatan Ploso, Kabupaten Jombang.
Pada kirab ini, Camat Ploso didapuk menjadi sosok Soekarno.
Camat Tridoyo Purnomo menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi terhadap terlaksananya kirab ini.
“Terima kasih juga atas kehadiran semuanya pada prosesi kirab ini,” ujar Camat Ploso, dikutip TelusuR.id.
Dalam kegiatan penuh khidmat mengenang Putera Sang Fajar itu, Camat Ploso menegaskan, bahwa kirab ini digelar juga bertujuan untuk menghormati jasa Bapak Pendiri Bangsa Proklamator Republik Indonesia.
“Pada dokumen-dokumen terbaru yang diteliti para pegiat sejarah, Bung Karno lahir di Ploso Jombang,” tandasnya.
Tak lupa, dalam bahagia penuh haru itu, Camat Ploso juga mengimbau agar para peserta kirab menjaga keselamatan.”Mari kita melaksanakan kirab dengan semangat,” tuturnya.
Sementara itu, pegiat sejarah di Jombang, Arif Yulianto menjelaskan, dari data-data yang dikumpulkan oleh para pegiat sejarah, semakin mengerucut jika Bung Karno lahir di Desa Rejoagung, Kecamatan Ploso, Kabupaten Jombang pada tanggal 6 Juni 1902.
“Bung Karno lahir di Ploso Jombang pada tanggal 6 Juni 1902,” ucap Cak Arif, sapaan akrabnya.
Lebih lanjut dia menyampaikan, Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Kabupaten Jombang pada tahun 2024 yang lalu juga telah mengeluarkan surat rekomendasi agar situs kelahiran Bung Karno di Ploso ditetapkan sebagai cagar budaya peringkat kabupaten.
“Oleh karenanya, kami berharap Bupati Jombang segera menetapkannya, sehingga situs ini dapat dilestarikan,” pungkas Cak Arif.