FJN Ziarahi Makam dan Usulkan dr. Radjamin Nasution Diabadikan Menjadi Nama Jalan

0
51 views
Bagikan :

SURABAYA, TelusuR.id – Hari ini Kota Surabaya genap berusia 732 tahun. Ditengah kemeriahan peringatan ulang tahun Kota Surabaya, sosok dr. Radjamin Nasution seperti terlupakan. Ia adalah Wali Kota Surabaya pertama.

Mengenang dan menghormati jasa Walikota pertama Surabaya, Forkom Jurnalis Nahdliyin (FJN) bersama GP Ansor Ansor Surabaya berziarah ke makam Radjamin Nasution di TPU Rangkah.

Mirisnya, saat FJN berziarah, kondisi makam Walikota itu tidak begitu terurus. Meskipun begitu, lingkungan makam tergolong bersih. Tidak ada prasasti yang menyebutkan di sana terbaring sosok Wali Kota Surabaya Pertama.

“Kami berharap Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya lebih memperhatikan makam Dokter Radjamin Nasution. Di nisannya harus ditulis bahwa almarhum adalah Wali Kota Surabaya pertama,” ujar Didi Rosadi, Ketua Umum Forkom Jurnalis Nahdliyin, Sabtu (31/05/2025).

Didey, demikian kerab dipanggil ini menegaskan bahwa penulisan itu sebagai bentuk penghormatan sekaligus edukasi sejarah kepada masyarakat Surabaya, agar mengetahui pemimpinnya.

Selain itu, Didey juga mengusulkan sebagai bentuk penghargaan kepada Dokter Radjamin Nasution, namanya diabadikan sebagai nama jalan di Kota Surabaya.

Menurutnya, realisasi itu tidak sulit selama ada usulan dari Pemkot Surabaya dan persetujuan dari DPRD Kota Surabaya. Apalagi masih banyak ruas kota Surabaya yang belum memiliki nama spesifik, hanya menggunakan nama wilayah.

“Kami berharap nama Jalan dr. Radjamin Nasution ada di jalan protokol seperti Jl. Wali Kota Mustajab dan Gubernur Soerjo. Atau setidaknya di jalan sekitar makam beliau,” imbuh kader muda NU tersebut.

Diday mengungkapkan sosok Radjamin sebagai pribadi yang sederhana. Demikian pula keluarganya yang bersikap legowo dengan tidak membesar-besarkan nama almarhum Radjamin Nasution.

Terbukti, meski layak dimakamkan di Taman Makam Pahlawan. Namun pihak keluarga memilih memakamkan jasad Radjamin Nasution di pemakaman umum, TPU Rangkah.

Didey menandaskan Pemkot Surabaya punya tanggungjawab moral dan tanggungjawab sejarah untuk memberi penghormatan kepada dokter Radjamin Nasution dan orang-orang yang berjasa di Surabaya.

“Pemkot harus mempunyai rasa tanggung jawab moral dan sejarah. Bentuk penghormatan kepada pemimpin pendahulu-pendahulu yang berjasa bersar di Surabaya,” tuturnya.

caption: Forkom Jurnalis Nahdliyin bersama GP Ansor Surabaya ziarah ke makam Wali Kota Surabaya pertama, dr. Radjamin Nasution di Hari Jadi Kota Surabaya ke-732. foto: fjn.

Tinggalkan Balasan