SURABAYA, TelusuR.id – H Khairul Umam atau yang akrab dikenal dengan sebutan Haji Her merupakan sosok Pengusaha Tembakau asal Madura yang ramah, jenaka, rendah hati, dan apa adanya.
Haji Her adalah figur sentral di balik PT Bawang Mas Group sekaligus Ketua Paguyuban Pelopor Petani dan Pedagang Tembakau se-Madura (P4TM).
Namanya kerap viral di media sosial karena kiprah yang dilakoni berani memborong hasil panen tembakau dengan harga tinggi demi kesejahteraan petani Madura. Dimulai dari tahun 2000 dan menuai kesuksesan pada tahun 2022.

“Ya, kami pahami lingkungan aja untuk suksesnya ekonomi. Kebiasaan bertani dan berjualan tembakau, itu yang saya lakukan. Dan kami tekuni, ikhtiar hidup. Alhamdulillah di Taqdir Tuhan bisa menjadi seperti ini,” ujarnya.
Lantas Haji Her, juga menceritakan kegelisahan petani tembakau dulu. Menurutnya, masyarakat Madura itu kuncinya tawadhu kepada Kiai dan orang tua.
“Dulu dikasih tahu kiai, banyak santri yang tak bisa membayar kitab dan biaya pondok karena orang tuanya sering rugi bertani tembakau,” ungkapnya.

Berangkat dari pesan tersebut, Haji Her tergerak untuk membeli tembakau petani dengan harga tinggi.”Dan sekarang Insya Allah perekonomian di Madura sudah tumbuh tak seperti dulu. Sudah berkurang petani yang jadi TKI. Kejahatan juga berkurang,” lanjutnya.
Haji Her mengakui, pada masa lalu dirinya sempat berpihak kepada pabrikan besar. Namun, setelah sekian lama berkecimpung dan menjadi pasukan perusahaan besar pemikirannya berubah.
“Saya dulu sangat pro terhadap perusahaan besar, sempat membeli tembakau petani dengan harga rendah lalu menjual mahal ke perusahaanm. Tapi saya pikir-pikir, buat apa lagi demikian. Toh saya sudah kaya biarpun sedikit. Sekarang kalau beli harus mahal ke petani biarpun untungnya nanti sedikit,” cetusnya dengan nada santai.

Langkah berani Haji Her memborong tembakau dengan harga tinggi membuat kehidupan petani meningkat. Mereka kini tidak lagi tertekan dengan harga rendah yang dipatok pabrikan besar.
Menurutnya, mensejahterakan petani tembakau sebenarnya tidak rumit.”Ada dua hal utama. Pertama, kehadiran pemerintah yang sangat dinantikan. Kedua, ketersediaan dana yang cukup untuk membeli dan menimbun tembakau,” tegasnya.
Tak hanya di Madura dan Jawa Timur, Haji Her juga membeli panen tembakau hingga ke Jawa Tengah dan Lombok, Nusa Tenggara Barat. Sebagai solusi jangka panjang, ia mengusulkan agar pemerintah membentuk kawasan ekonomi khusus (KEK) di Madura yang berfokus pada sektor tembakau dan garam.
“Kami sangat berharap pemerintah dapat merespons usulan ini. Dengan adanya kawasan ekonomi khusus, kesejahteraan petani akan meningkat dan pendapatan pemerintah juga akan bertambah,” harapnya.

Atas kontribusinya bagi petani dan masyarakat bawah, FJN memberikan penghargaan Tokoh Inspiratif Muda kepada Haji Her pada tahun 2025. Ketua FJN Didi Rosadi menyebut, sosok Haji Her layak mendapat apresiasi karena membantu meningkatkan taraf hidup masyarakat.
Kata dia, beliau merupakan pengusaha yang mau beli tembakau di atas harga pabrikan besar dan petani tembakau mayoritas warga Nahdliyin.
Diday, sapaan karibnya menambahkan, langkah tersebut juga berdampak positif pada pondok pesantren dan santri.
“Ini juga berimbas ke pondok dan santri, karena banyak yang bergantung pada tembakau. Sehingga kita beri apresiasi,” pungkasnya.



