PNIB : Usut Tuntas ASN Anti Pancasila & Kebhinekaan Memprovokasi Ajakan Perang, Jangan Lengah Atau Kita Akan Seperti Suriah

0
41 views
Bagikan :

JOMBANG, TelusuR.ID – Video viral yang memperlihatkan seorang ASN di Pare Pare Sulawesi berorasi menolak pembangunan Sekolah dan Rumah Ibadah, mendapat banyak kecaman dari berbagai kalangan. Sosok aparatur Dishub bernama Fahri Nusantara dengan terang-terangan memprovokasi hadirin yag hadir untuk mengajak perang apabila pemerintah mengijinkan pembangunan gereja (Rumah Ibadah Umat Kristiani) di wilayahnya.

Bentuk provokasi dari seorang ASN mendapat kecaman keras dari ormas PNIB melalui ketua umumnya Gus Wal (AR Waluyo Wasis Nugroho). Menurutnya tindakan Fahri sudah menjurus pada intoleransi, ekstrimisme dan radikalisme.

“Fahri Nusantara tidak pantas disebut ustadz seperti yang diberitakan banyaknya media. Kalau dia mengaku ketua FPI, sebagai organisasi terlarang yang sudah dibubarkan, artinya dia melawan aturan pemerintah. Dia termasuk provokator yang harus segera diusut tuntas dan tegas agar tidak menyulut perpecahan di kalangan umat” kata Gus Wal tegas.

Ijin pembangunan tempat ibadah adalah hak setiap warga negara yang dilindungi undang-undang. Menurut Gus Wal pelarangan beribadah karena fanatisme agama itu pemahaman sesat yang menjadi modus faham asing mengadu domba bangsa.

“Pelarangan ibadah dan pembangunan sarananya adalah bentuk intoleransi paling nyata di negara penganut Pancasila dan kebhinekaan ini. Fahri ini penganut aliran sesat yang biasa mengkafirkan orang lain. Bahkan tidak sungkan mengajak jihad untuk mempertahankan keyakinannya. Ini bibit redikalisme dan terorisme yang harus segera ditindak” lanjut Gus Wal.

Salah satu contoh ASN yang nyata terpapar paham khilafah dan radikalisme jika masih terus dibiarkan akan menularkan ke ASN lain. Gus Wal mengingatkan oknum ASN seperti Fahri masih banyak dan ada di setiap daerah.

“Kalau di tiap daerah ada ASN seperti Fahri, maka bangsa ini diambang perang saudara seperti Suriah dan Afghanistan. Ancaman perpecahan itu nyata bukan tanpa alasan, karena mereka melakukannya sudah bukan sembunyi-sembunyi lagi. PNIB menghimbau kepada kita semua untuk menjaga kewaspadaan lebih besar lagi, jangan lengah apalagi menyepelekan intoleransi sebagai ujaran kebencian biasa. Jaga kampung, tetangga, desa, rumah ibadah dari bahaya laten kelompok Wahabi, khilafah dan raikalisme terorisme dengan segala bentuk provokasinya.” Imbuh Gus Wal.

Aparat penegak hukum, Polri, TNI, BNPT dan Densus 88 harus konsisten memberantas dan menindak tegas para pelaku intoleransi, radikalisme separatisme terorisme sesuai amanat undang-undang, tutup Gus Wal.

Tinggalkan Balasan