Diskusi Ansor Jatim, Gus Dur Pemimpin yang Menjunjung Tinggi Etika Demokrasi

0
96 views
Bagikan :

SURABAYA, TelusuR.id – Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Ansor (PW GP Ansor) Provinsi Jawa Timur menggelar peringatan haul Presiden RI ke-4 KH. Abdurrahman Wahid atau Gus Dur yang ke-XIV di Aula Graha PW GP Ansor Jatim, Sabtu (30/12/2023) malam.

Kegiatan yang dikemas dengan diskusi itu mengangkat tema ” Fatsun dan Islam: Merebut Kekuasaan untuk Kemaslahatan Bangsa . Dan menghadirkan Dr. KH. Ainur Rofiq al-Amin, Dosen UIN Sunan Ampel Surabaya dan Pengasuh Pon.Pes Al-Hadi 2 Tambak Beras Jombang, sebagai narasumber.

Tampak hadir juga dalam kegiatan yang digelar secara luring dan daring ini, Ketua PW GP Ansor Jatim, HM. Syafiq Syauqi, dan Dr. Budi Harianto, Dosen UIN SATU Tulungagung dan Pengurus PW GP Ansor Jatim, sebagai moderator.

Ainur Rofiq, dalam paparannya menyanyikan bahwa tema Haul Gus Dur ke-XIV ini sangat berat, sebab mengangkat tema ” Etika Demokrasi dalam Kepemimpinan Gus Dur. Menurut pria yang akrab disapa Rofiq ini, Gus Dur merupakan sosok pemimpin yang menjunjung tinggi etika dalam demokrasi.

” Kalau kita melihat apa yang dilakukan Gus Dur saat memimpin negeri ini meski sebentar. Gus Dur sangat demokratis, beliau sangat menghargai dan sangat menghormati demokrasi dan beretika ketika menjalankan demokrasi,” terang Rofik.

Rofik lalu mencontohkan, meski Gus Dur memusuhi Pak Harto, tapi Gus Dur tetap bersikap dalam hal kemanusiaan.

Kemudian lagi, saat Gus Dur dilengserkan, menurutnya Gus Dur bisa saja menggerakkan pendukungnya, terutama Banser Ansor untuk membelanya. Tetapi Gus Dur tidak melakukan itu semua, Gus Dur tidak mau mengorbankan rakyat demi mempertahankan kekuasaannya.

” Dan masih banyak lagi yang hal-hal yang besar yang dilakukan Gus Dur yang menunjukkan beliau memiliki etika yang sangat tinggi,” tandasnya.

Dalam konteks saat ini, Rofiq lalu menyebutkan beberapa hal yang penting dimiliki oleh siapapun saat masuk dan terjun dalam dunia politik. Pertama, Adil, bersikap adil penting saat ingin meraih kekuasaan, saat berkuasa atau dalam mempertahankan kekuasaan.

Berikutnya, adalah dapat dipercaya (Al-Amin), jujur , amanah dan bertanggung jawab. Kemudian, mampu menahan nafsu, taat asas, tidak rakus, serta pengendalian diri. Dan yang terakhir adalah peduli/Empati/Simpati.

” Jadi elemen-elemen itu semua harus dimiliki, kenapa berpolitik harus memiliki itu semua karena untuk kemaslahatan ummat/rakyat,” katanya.

Tinggalkan Balasan