Telusur.ID- Dalam masa PPKM ini semua bidang kehidupan di masyarakat dituntut untuk bisa fleksibel, beradaptasi, mempunyai inovasi, tak terekcuali di Bidang Pendidikan.
Dengan Penerapan PPKM Berlevel oleh Pemerintah mulai dari Level 1 s/d Level 4 yang didalamnya termuat juga pengaturan penerapan Pola Pembelajaran di Dunia Pendidikan mulai dari Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas dan Pembelajaran secara Jarak Jauh (PJJ) / Daring.
Seperti yang disebutkan diatas untuk daerah dengan PPKM Level 1-2 sudah bisa menyelenggaran Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas sedangkan untuk daerah dengan PPKM Level 3-4 tetap harus menjalankan Pembelajaran secara Jarak Jauh (PJJ) / Daring.
Pertanyaanya bagaimana para Pengajar/Guru menyikapi ini? Pengajar/Guru dituntut untuk Fleksibel, Siap, dan Inovatif dalam mengahadapi ini, karena perubahan Level PPKM bisa berubah sewaktu-waktu, untuk itu perlu disiapkan konsep pembelajaran yang bisa mengatasi perubahan yang ada.
Salah satu Konsep Pembelajaran yang mungkin bisa menjadi solusi atau jembatan dari permasalahan ini adalah Blended Learning (Pembelajaran Campuran), sebuah konsep pembelajaran yang menggabungkan penerapan, keunggulan, metode dari pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas/ konvensional dengan Pembelajaran secara Jarak Jauh (PJJ) / Daring.
Blended Learning menjalankan PTM dan Daring baik secara bersamaan atau bergantian sesuai dengan situasi yang ada, singkatnya dua model pembejalaran tersebut berjalan secara simultan di waktu yang bersamaan. Contoh mudahnya : dalam 1 kelas yang berisikan 30 siswa, 15 siswa menjalakan pembelajaran PTM sedangkan 15 siswa lainnya mengkuti pembejaran melalui daring.
Poin-poin penting dalam Blended Learning :
Infrastuktur
Peralatan dan sumber penunjang dalam pembelajaran, berupa perangkat keras (Hardware) maupun perangkat lunak (software), baik peralatan yang dimiliki oleh sekolah, pengajar maupun yang di miliki oleh siswa.
Untuk di sisi sekolah, apakah sudah menerapkan LMS (Learning Management System) atau yang biasa disebut Aplikasi E-Learning, karena di tiap LMS terdapat fitur keunggulannya masing-masing. Pengajar harus bisa menguasai aplikasi tersebut untuk mempermudah dalam menjalankannya. Tidak lupa juga peralatan yang dimiliki sekolah sebagai penunjang proses Pengajar dalam membuat Bahan Ajar nantiknya.
Untuk di sisi Pengajar, peralatan yang dimiliki masing-masing individu pengajar (Laptop, Smartphone, kamera,dll) dalam membuat, menjalankan Media Pembelajaran.
Untuk di sisi Siswa, peralatan yang dimiliki masing-masing individu siswa dalam mengikuti Pembelajaran terutama di pembelajaran daring.
IT Knowledge (Pengetahuan IT)
Pengetahuan dan kemampuan dalam IT baik dari sisi pengajar maupun siswa. Disisi pengajar IT Knowledge merupakan hal yang fundamental karena pengajar harus bisa mempersiapkan media ajar sesuai yang dibutuhkan tentunya harus juga interaktif dan inovatif, pembuatan media ajar ini juga harus memperhatikan tingkat IT Knowledge dari siswa, sehingga siswa yang menerima bahan ajar tidak kesulitan dalam menggunakannya. Apa artinya sebuah bahan ajar yang bagus (interaktif dan inovatif) tapi tidak bisa digunakan oleh siswa (karena tidak mengerti cara menggunakannya)
IT Knowledge ini meliputi :
Pemilihan bentuk bahan ajar (video, presentasi, dll) |
Kemampuan dalam membuat bahan ajar |
Pemilihan bentuk file bahan ajar |
Platform (Android/HP, Laptop/PC,dll) yang digunakan baik oleh siswa maupun pengajaran |
Sarana pendukung baik berupa hardware (perangkat keras) maupun software (software e-learning,sosmed, dll) |
Media/Bahan Ajar
Para Pengajar/Guru harus menyiapkan media/bahan ajar yang bisa mengakomidir kebutuhan pola pembelajarn PTM dan Daring sekaligus. Disinilah tantangan itu muncul, para Pengajar/Guru tidak hanya dituntut untuk bisa membuat media/bahan ajar yang inovatif tapi juga mudah untuk diterapkan baik di PTM maupun di Daring dan juga di tuntut untuk bisa menghasilkan dan menerapkan kedua pembejaran sencara sinergis dan linier sehingga menghasilkan hasil keluaran/output yang maksimal (di sisi pemaham siswa tentunya).
Media/Bahan Ajar ini di bagi menjadi 3 :
Media Ajar Face to Face | Bahan ajar yang dipergunakan di PTM. |
Media Ajar Online | Bahan ajar yang bisa diakses secara Online atau Streming (jika berupa video) |
Media Ajar Offline | Bahan Ajar yang dibagaikan kepada siswa yang tidak mempunyai sambungan internet |
Rencana Pembelajaran
Dalam perancangannya Para Pengajar/Guru mempersiap jadwal harus teliti dan siap untuk menghadapi perubahan kedepan, sehingga tidak terjadi ketimpangan daya serap dari siswa yang baik yang mengikuti PTM maupun Daring
Rotasi Peserta Didik
Rotasi peserta didik yang mengikuti PTM dan Daring harus seimbang dalam ini bergantian dengan pola yang disesuaikan dengan kondisi, ini dimaksudkan untuk membuat situasi pembelajaran yang kondusif dan nyaman bagi siswa. Rotasi ini harus juga mengikuti situasi yang ada tentunya.
Semoga Blended Learning bisa menjadi jawaban/solusi di dunia Pendidikan kala masa pandemi ini, harapan kita semua pademi segera berakhir.