JOMBANG, TELUSUR.ID – MAN 4 Jombang PP Mamba’ul Ma’arif Denanyar menggelar dan telah menyelesaikan rangkaian asesmen dan gelar karya kokurikuler berbasis 8 Dimensi Profil Lulusan (8 DPL) dengan pementasan drama tokoh dan peristiwa sejarah Islam Nusantara.
Kegiatan tersebut diikuti 47 kelas dari jenjang X, XI, dan XII yang masing-masing mengirimkan video drama sesuai tema “Menghayati Jejak Peradaban Islam Nusantara, Implementasi 8 DPL dalam Panggung Sejarah”.
Dari 47 video yang masuk, dewan juri menetapkan 11 karya terbaik dari kelas putra dan 11 karya terbaik dari kelas putri. Seluruh nominasi tampil secara langsung di Gedung KH. Hasyim Asy’ari pada 23 – 24 November 2025 lalu.
Kegiatan ini menjadi bagian dari asesmen kokurikuler yang menekankan kreativitas, kolaborasi, serta kemampuan literasi sejarah peserta didik. Gelar karya tersebut juga dinilai mampu meningkatkan kepercayaan diri dan kemampuan komunikasi antarkelas.
Pada kategori putra, kelas XII PK 1 tampil sebagai juara pertama melalui drama “Resolusi Jihad: Nyala yang Membangunkan 10 November”. Sementara pada kategori putri, juara pertama diraih kelas XII H dengan drama “Laksamana Cheng Ho: Penyebaran Islam dari Tiongkok”.
Seluruh pemenang menerima penghargaan saat Upacara Hari Guru Nasional 2025 di Lapangan Desa Denanyar, Selasa (25/11).
Wali kelas X-A MAN 4 Jombang, Fajrul Hakim menyebut implementasi 8 DPL dalam bentuk drama sejarah membantu siswa memahami konteks sosial, memperluas wawasan sejarah Islam Nusantara, serta mengasah keterampilan seni peran dan kerja tim.
Menurutnya, sejumlah guru menilai pendekatan tersebut mempermudah siswa merefleksikan nilai karakter secara langsung dalam proses berkarya.
“Dalam kegiatan drama sejarah ini, siswa tidak hanya belajar sejarah, tetapi juga melatih kolaborasi, komunikasi, kedisiplinan, riset, hingga kepekaan budaya,” kata Fahrul Hakim, Senin (1/12).
Dia mengungkap manfaat 8 DPL bagi siswa terlihat nyata selama proses persiapan sampai pementasan. Mereka belajar riset tokoh sejarah, menulis naskah, mengatur waktu latihan, memecahkan masalah teknis, dan berani tampil percaya diri.
“Semua aspek itu membentuk karakter dan kecakapan abad 21 yang penting bagi masa depan mereka,” terangnya.
Sementara, Kepala MAN 4 Jombang Moh Ilyas menyampaikan selamat atas peserta yang menjadi juara lomba tersebut. Ia juga berharap bagi yang belum berkesempatan menjadi pemenang terus asa kemampuan dan berkarya.
Dia juga mengingatkan kembali peran strategis guru dalam peningkatan kualitas pendidikan dan pembentukan karakter peserta didik.
Menurutnya, momentum hari guru kemarin, mengingatkan bahwa pendidikan adalah amanah yang menuntut ketulusan dan konsistensi. Para guru adalah pilar utama kemajuan madrasah.
“Kami menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas dedikasi yang telah diberikan,” tuturnya.
Dia juga berharap MAN 4 Jombang terus menjadi ruang belajar yang mencetak generasi berprestasi dan berakhlak mulia. Selain itu, ia juga berpesan kepada seluruh peserta didik agar senantiasa menghormati dan mencintai gurunya.
Sekedar tambahan informasi, penghargaan juga diberikan pada kategori inovatif, inspiratif, kompak, kreatif, hingga effort terbaik, baik untuk putra maupun putri, sebagai bentuk apresiasi terhadap variasi kekuatan setiap kelas dalam menampilkan karya terbaiknya.
Kegiatan asesmen dan gelar karya ini disebut akan menjadi agenda tahunan madrasah sebagai upaya memperkuat kompetensi non-akademik sekaligus menanamkan nilai karakter melalui eksplorasi sejarah Islam Nusantara.



