JOMBANG, TelusuR.ID – Resepsi Puncak 1 Abad Nahdlatul Ulama (NU) digelar, Selasa 7 Februari 2023 di Sidoarjo oleh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Masyarakat umum yang ingin menyaksikan bisa datang langsung ke Stadion Gelora Delta Sidoarjo atau dapat melihat melalui penyiaran live streaming. Acara yang digelar sejak dini hari diawali dengan Lailatul Qiraah dan ditutup dengan penampilan sejumlah penyanyi ternama, seperti Maher Zain, Rhoma Irama, hingga Slank.
Antusias Masyarakat yang luar biasa dalam menghadiri resepsi puncak 1 abad NU ini tak terkecuali menggerakan niat dari kader IPNU Jombang. Namun nasib berkata lain, Salah satu peserta di acara resepsi Hari Ulang Tahun (Harlah) 1 Abad Nahdlatul Ulama (NU) asal Jombang Jawa Timur, meninggal dunia dalam momen tersebut. Penyebab meninggalnya korban bernama Imam Suhrowardi (21) remaja asal Desa Gedangan, Kecamatan Mojowarno ini, diduga karena sesak nafas.
Berdasarkan informasi yang didapat, Imam Suhrowardi merupakan pengurus anak cabang IPNU (Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama) Kecamatan Mojowarno Jombang. Imam merupakan anak pasangan Mustain dan Nanik Rahmawatiningsih.
Ketua Majelis Wakil Cabang (MWC) NU Mojowarno, Habib Ghofir mengatakan pada Senin (6/2/2023), Suhrowardi berangkat ke Sidoarjo bersama temanya menggunakan sepeda motor yang kebetulan memiliki saudara di Tanggulangin Sidoarjo “dan dia sampai di sana kemudian menginap di rumah saudaranya,” ujar Ghofir kepada wartawan pada Selasa (7/3/2023).
Ketua Majelis Wakil Cabang (MWC) NU Mojowarno, Habib Ghofir mengatakan pada Senin (6/2/2023), Suhrowardi berangkat ke Sidoarjo bersama temannya menggunakan sepeda motor yang kebetulan memiliki saudara di Tanggulangin Sidoarjo. Baru kemudian pada jam 4 pagi, Suhrowardi datang ke resepsi Harlah 1 Abad Nahdlatul Ulama (NU) di GOR Delta Sidoarjo. Tapi pada saat jam 5 lebih, dikatakan Ghofir, Suhrowardi merasa tidak enak badan dan dia minta di antar pulang.
“Akhirnya dia sama temannya ini pulang lah ke rumah saudaranya yang ada di tanggulangin Sidoarjo,” ujarnya.
Dalam perjalanan pulang itu, sekitar jam 11.30 Wib yang sudah masuk waktu zuhur, dua orang itu yakni Suhrowardi dan temannya berhenti di musala untuk melaksanakan salat zuhur.
“Jadi ananda (Suhrowardi) ini menjadi Imam salat dan teman yang mengantarkan menjadi makmumnya,” ujarnya.
Saat rakaat terakhir, menurut Ghofir berdasarkan cerita dari temannya itu, Suhrowardi mempercepat rakaat salat karena dia berasa sudah tidak enak badan.
“Akhirnya setelah salat, Ananda (almarhum) lemas dan kemudian jatuh. Setelah itu dibawa ke klinik bunda, untuk dicek,” ujarnya menjelaskan.
Kemudian, Ghofir melanjutkan, karena tidak ada ambulans, maka Suhrowardi dibawa lagi ke rumah saudaranya di Tanggulangin dan diketahui pada saat itu yang bersangkutan sudah meninggal dunia.
“Saudara Suhrowardi ini sangat aktif dan kader IPNU mojowarno. Sangat loyal kepada teman temannya dan juga kader NU masa depan. Secara organisasi dan pribadi, MPC Mojowarno kehilangan almarhum,” ujarnya.
Sementara, Mustain orang tua Suhrowardi membenarkan anaknya berangkat ke Sidoarjo untuk menghadiri puncak resepsi Harlah 1 Abad NU di GOR Delta Sidoarjo. Ia mengatakan anak kedua dari empat saudara ini memiliki riwayat penyakit jantung lemah namun, pada saat berangkat, kondisinya sehat dan berpamitan kepada orangtuanya.
“Sejak lahir jantung lemah, sering, kejang pernah dua kali, ini ketiga kalinya, ini tidak tertolong. Waktu berangkat sehat, pamit,” ujarnya.
Jenazah Suhrowardi tiba di rumah duka pada pukul 17.20 WIB dan langsung dilanjutkan proses pemakaman di desa setempat. Pada kesempatan ini tampak hadir dikediaman rumah duka Bupati Jombang Hj Mundjidah Wahab yang turut mengucapkan duka cita yang mendalam kepada keluarga. Bupati juga mendoakan semoga almarhum di terima segala amal baiknya dan diberikan pengampunan segala dosa dosanya serta diberikan kenikmatan di alam kubur Aamin YRA. Dan kepada Keluarga yang ditinggalkannya semoga di berikan kekuatan.(Huda)