JOMBANG, TelusuR.ID – Suasana Desa Grogol, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, Sabtu sore (8/11/2025), terasa berbeda. Sejak pukul dua siang, warga sudah berbondong-bondong menuju jalan utama desa. Ya, hari itu menjadi momen yang dinanti-nantikan — Pawai Budaya Bacth 3 Desa Grogol digelar dengan tema besar “Bhinneka Tunggal Ika.”
Bagi masyarakat Grogol, karnaval ini bukan sekadar acara tahunan. Ia telah menjadi ruang ekspresi bagi warga untuk tampil, berlenggak-lenggok dalam balutan busana adat kesukaan masing-masing. Dari anak-anak sekolah hingga remaja karang taruna, dari komunitas hingga warga umum — semua larut dalam semangat kebersamaan. Tahun ini, tak kurang dari 28 kelompok peserta turut ambil bagian, menampilkan ragam warna dan budaya Nusantara.
Menariknya, meski sempat diguyur gerimis, semangat warga tak sedikit pun surut. Diiringi dentuman musik dari deretan sound system ternama — seperti Brewok Audio, Maximal, Nanda, Arga Audio, hingga Satria Muda Jombang — para peserta tetap tampil memesona. Setiap langkah dan gaya mereka seolah menegaskan, bahwa kegembiraan bisa tetap hidup meski di bawah langit mendung.
Yang membuat kagum, seluruh peserta rela menanggung biaya sendiri. Tak ada rasa keberatan sedikit pun, karena bagi mereka, memeriahkan pawai budaya adalah bentuk rasa syukur dan kebanggaan terhadap desa tercinta.
Acara yang berlangsung meriah dan penuh warna ini juga dihadiri oleh Camat Diwek Agus Sholihudin S.Ag, M.Si, jajaran Danramil dan Kapolsek beserta anggota, serta para panitia, Babinsa, Babinkamtibmas, dan seluruh warga yang ikut berpartisipasi.
Dalam kesempatan itu, Kepala Desa Grogol, Habibah, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada seluruh masyarakat yang telah ikut mensukseskan karnaval tahun ini.
“Ini adalah bentuk rasa syukur kami kepada Allah SWT atas segala rahmat dan nikmat-Nya. Atas nama Pemerintah Desa Grogol, saya mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya atas partisipasi dan dukungan seluruh warga,” ujar Bu Kades.
Ia juga berharap agar sedekah desa dan karnaval budaya di tahun-tahun mendatang bisa digelar lebih meriah lagi, dengan semangat guyub rukun yang semakin kuat.
“Melalui kegiatan seperti ini, kami ingin mempererat ikatan sosial antarwarga dan menumbuhkan semangat kebersamaan. Semoga menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk terus mencintai dan melestarikan budaya lokal,” tambahnya.
Bu Kades pun menutup dengan pesan yang sarat makna:
“Budaya itu tidak hanya diwariskan, tapi juga harus dijaga dan dilestarikan oleh generasi mendatang agar tetap abadi” pungkas Bu Kades.
Dari pantauan di lapangan, karnaval budaya dalam rangka sedekah desa ini berlangsung aman, lancar, dan penuh keceriaan. Sebuah bukti nyata bahwa semangat gotong royong dan kekompakan masih hidup dan tumbuh subur di Desa Grogol.
Semoga, tahun depan, pawai budaya Desa Grogol kembali hadir — lebih meriah, lebih semarak, dan tentu saja, lebih membanggakan.
(Red/Tim)
