JOMBANG, TelusuR.id – Upacara Hari Pahlawan yang digelar MAN 3 Jombang, tanamkan nilai-nilai kepahlawanan dan kepesantrenan. Ribuan siswa yang sebagian besar merupakan santri Pesantren Bahrul Ulum tersebut mengikuti upacara dengan khidmat.
Upacara tersebut juga diikuti guru MAN 3 dan dihadiri Ketua Yayasan Pondok Pesantren Bahrul Ulum KH Wafiyul Ahdi, dan Gus Heru. Peringatan hari Pahlawan tahun ini mengusung tema “Pahlawan Teladanku, Terus Bergerak Melanjutkan Perjuangan”.
Dalam amanahnya, Kepala MAN 3 Jombang, Sutrisno, S.Pd, M.E menyampaikan setiap tanggal 10 Nopember telah diperingati hari Pahlawan, dimana peristiwa heroik yang dipimpin oleh Bung Tomo menyatu dengan para Ulama, Santri, dan masyarakat sipil memperjuangkan kemerdekaan Bangsa Indonesia.

Kata dia, melalui resolusi jihad waktu itu, dengan iman yang kuat, nasionalisme, juga semangat juang mereka bisa mengusir penjajah dari bumi nusantara.
“Kemerdekaan yang dinikmati hari ini adalah hasil perjuangan pengorbanan yang tak ternilai. Dengan semangat itu kita harus mengimplementasikan dalam menjawab tantangan kekinian,” kata Sutrisno, Senin (10/11).
Menurutnya, di era tantangan kekinian tentunya berbeda. Dan saat ini yang harus dihadapi adalah soal ideologi, teknologi, juga moralitas. Sehingga, sudah tepat para siswa yang belajar di MAN 3 dibawah naungan Pondok Pesantren Bahrul Ulum.
“Anak-anak bisa menjadi pahlawan peradaban di era kekinian. Dimana tanggung jawab menjadi warga negara indonesia yang unggul bermoral dan berjihad intelektual. Anak madrasah harus bisa buktikan mampu menguasai teknologi dan persaingan global. Santri harus bisa,” tuturnya.

Dia menekankan sebagai santri di Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas harus bisa meneladani kepahlawanan KH Wahab Chasbullah sebagai pahlawan peradaban masa depan. Melalui jihad intelektual, jihad lawan pembodohan dan melawan hoak.
“Manfaatkan teknologi dengan bijak. Karena digitalisasi bisa menjadi kehancuran bila diisi dengan konten negatif tanpa edukasi. Jihad teknologi melawan kebodohan dan hoak harus terus disemai untuk menjadi bagian dari pahlawan peradaban,” tegasnya.
Sementara, Ketua Yayasan Pondok Pesantren Bahrul Ulum, KH Wafiyul Ahdi mengatakan peringatan hari Pahlawan ini harus terus diperingati untuk meneladani kepahlawanan para ulama dan santri yang berjuang untuk bangsa Indonesia.

“Para kiai dan santri pendahulu itu mempunyai semangat juang yang tinggi berkorban dan berjuang untuk kemerdekaan indonesia yang harus diteladani santri hari ini,” terangnya.
Gus Wafi, sapaan karibnya menambahkan KH Wahab Chasbullah adalah Pahlawan yang terlahir dari Pesantren dan mudah untuk ditiru dan diteladani santri hari ini.
“Dari sisi keilmuan beliau sangat alim, nasionalisme juga tinggi, terlebih diawal kemerdekaan juga turut andil dalam pembangunan indonesia. Inilah yang diwariskan kepada generasi hari ini, mudah untuk diteladani dalam mengimplementasikan nasionalisme dan keilmuan,” katanya.
Selain upacara hari Pahlawan Nasional, juga digelar kegiatan pembukaan Class Meeting sebagai ajang perlombaan para siswa MAN 3 Jombang dalam meraih prestasi gemilang. Dalam pembukaan itu menampilkan tari kolosal dari nusantara yang di ceritakan tentang sumpah palapa mempersatukan Indonesia.



