Hari Pahlawan : Napak Tilas Kelahiran Bung Karno, Ini Kata Pegiat Sejarah

0
8 views
Bagikan :

JOMBANG, TelusuR.id – Momentum Hari Pahlawan, digunakan sejumlah pegiat sejarah di Kabupaten Jombang untuk napak tilas jejak kelahiran Sang Proklamator, Ir. Soekarno atau Bung Karno di Ploso Jombang.

Sejumlah pegiat sejarah tersebut melakukan napak tilas dan doa bersama di beberapa lokasi terkait sejarah Bung Karno. Napak tilas diawali dengan berdoa bersama di makam Ki Ageng Alimin atau Mbah Ngalimin di Kabuh, Jombang.

Ki Ageng Alimin merupakan kakek Mas Kiai Suro Sentono atau Kek Suro, penasehat spiritual Bung Karno semasa di istana Jogjakarta pada tahun 1946 hingga 1949. Makam Kek Suro sendiri berada di Jogjakarta, berada satu kompleks dengan makam H.O.S Cokroaminoto.

Napak tilas kedua kemudian dilakukan ke lokasi bekas Sekolah Desa tempat Soekarno kecil bersekolah, yakni di area yang saat ini merupakan Terminal Ploso.

Selanjutnya, menjelang sore, napak tilas dan doa bersama dilakukan para pegiat sejarah tersebut di rumah kelahiran Bung Karno di Gang Buntu Desa Rejoagung, Kecamatan Ploso, Kabupaten Jombang. Di sini, mereka berdialog dengan Kuncen Titik 0 Soekarno, Mbah Masfi’in dan para sesepuh lainnya.

Bersama-sama kemudian mereka berdoa agar penetapan Situs Kelahiran Bung Karno di Ploso, Jombang segera dapat menjadi kenyataan.

Setelah dari rumah kelahiran Bung Karno, rombongan kemudian menuju makam Mbok Suwi yang masih berada di Desa Rejoagung, Kecamatan Ploso, Kabupaten Jombang.

Setelah itu berziarah dan berdoa bersama di pusara Mbok Suwi, mereka bersilaturahmi dengan cucu angkat Mbok Suwi, Abdul Hamid. Mbok Suwi merupakan pengasuh bayi Bung Karno.

Cucu angkat Mbok Suwi kemudian bercerita tentang sejarah neneknya yang mengasuh Bung Karno mulai dari Sang Proklamator lahir di dunia.

Salah satu pegiat sejarah, Umar Fauzi menuturkan, selain napak tilas kelahiran Bung Karno, pihaknya juga mendoakan seluruh arwah pahlawan bangsa agar diberikan tempat terbaik di sisi-Nya.

“Bung Karno adalah pemimpin besar dan pahlawan nasional yang pernah dimiliki bangsa Indonesia. Sudah sepatutnya kita mendoakan beliau dan seluruh arwah para pahlawan agar mendapatkan tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Esa,” tutur Umar Fauzi, Senin (10/11) kepada Telusur.id

Kata dia, berdasarkan informasi yang ia terima, Bung Karno lahir di Ploso, Jombang. Ini juga untuk memberikan edukasi kepada para generasi muda bahwa di Jombang pernah dilahirkan Sang Proklamator,” tuturnya.

Sementara itu, pemerhati sejarah di Jombang, Arif Yulianto atau Cak Arif mengatakan bahwa, berdasarkan data tertulis maupun cerita tutur yang ada, Bung Karno memang lahir di Ploso, Jombang pada tanggal 6 Juni 1902.

“Berdasarkan beseluit pemerintah Hindia Belanda, ayah Bung Karno pindah mengajar ke Ploso yang saat itu merupakan wilayah Karesidenan Surabaya dan saat ini masuk wilayah Kabupaten Jombang pada bulan Desember 1901,” terang Cak Arif.

“Kemudian ada data tulisan tangan ayah Bung Karno yang bernama Raden Soekeni Sosrodihardjo yang menuliskan Bung Karno lahir pada tanggal 6 Juni 1902,” urai Cak Arif.

Selain itu sambung Cak Arif, orang yang menjadi saksi kelahiran Bung Karno yakni Kek Suro atau Mas Kiai Suro Sentono juga merupakan orang Jombang, tepatnya dari Kabuh, Jombang.

“Di Ploso ada pula makam Mbok Suwi yang mengasuh Bung Karno sejak lahir. Ada pula makam Mbah Joyo Dipo yang merupakan teman masa kecil Bung Karno,” jelas Cak Arif.

“Sehingga sudah jelas bahwa Bung Karno memang lahir di sebuah rumah menghadap ke timur di Gang Buntu Desa Rejoagung, Kecamatan Ploso, Kabupaten Jombang pada tanggal 6 Juni 1902,” pungkas Cak Arif.

Tinggalkan Balasan