JOMBANG, TelusuR.ID – Tim Forum Lintas Media (FLM) penggagas Jombang Ibu Kota NU (JIKNU) terus melakukan safari gagasan ke sejumlah pemangku kebijakan. Hari ini, tim FLM JIKNU melakukan audiensi dengan Wakil Bupati Jombang, KH Salman Udin, dan Bupati Jombang, Haji Warsubi, untuk menyampaikan konsep besar menjadikan Jombang sebagai Ibu Kota Nahdlatul Ulama (NU).
Dalam pertemuan dengan Wakil Bupati, Gus Salman menyampaikan dukungan pribadi atas ide besar tersebut. Ia mengapresiasi semangat dan langkah konkret para penggagas JIKNU.
“Secara pribadi saya mendukung penuh gagasan teman-teman Jombang Ibu Kota NU,” ujar Gus Salman.
Namun, ia juga memberikan catatan penting. Berdasarkan dinamika internal yang sedang terjadi di PBNU saat ini, ia mengimbau agar pembahasan resmi ke PBNU ditunda sementara waktu.
“Melihat kondisi PBNU sekarang yang tidak baik-baik saja, kayaknya ditunda dulu untuk membicarakan ini. Tapi saya pribadi sangat mendukung,” tambahnya.
Sebelumnya, berdasarkan surat elektronik dari Kementerian Hukum dan HAM, tim penggagas JIKNU juga telah mendapat arahan agar meminta rekomendasi resmi dari PBNU sebagai bagian dari langkah administratif dan kelembagaan.
Usai pertemuan dengan Wabup, tim FLM JIKNU langsung melanjutkan audiensi dengan Bupati Jombang H. Warsubi. Dalam pertemuan tersebut, Bupati Warsubi menyambut baik ide Jombang sebagai Ibu Kota NU.
“Gagasan ini bagus. Tapi nanti kita koordinasikan dulu dengan Gus Kikin Tebuireng, yang juga Ketua PWNU Jawa Timur,” ujar Warsubi.
Bupati juga menerima stiker dan dokumen gagasan JIKNU dari tim penggagas untuk dipelajari lebih lanjut. “Ini stiker tak bawa ya Mas. Saya pelajari dulu,” ungkapnya.
Langkah FLM JIKNU ini merupakan bagian dari gerakan kultural dan strategis untuk mengembalikan Jombang sebagai pusat peradaban NU. Kabupaten Jombang dikenal luas sebagai tanah kelahiran para muassis NU seperti Hadratussyaikh KH. Hasyim Asy’ari, menjadikannya memiliki posisi historis dan spiritual yang kuat. (*rat)