Gresik, TelusuR.ID – Dimas setyo Wicaksono, Anggota DPRD Kabupaten Gresik dari Fraksi PKB pada hari Senin (30/12/24) menyerahkan langsung Bantuan terhadap 70 Warga korban banjir Rob yang terjadi di Desa Sukorejo Kecamatan Kebomas Kababupaten Gresik.
Penyerahan bantuan tersebut di terima langsung oleh kepala Desa Sukorejo Bapak Fakthur Rahman.
Menurut Kades Sukorejo ” Banjir Rob sering terjadi di 70 rumah warganya yang berada di sekitar bantaran kali lamong hingga masuk ke dalam rumah, oleh karena itu perlu ada tindakan yang signifikan serta komprehensif atas musibah yang terjadi ini, diantaranya adalah normalisasi sungai serta peninggian bantaran sungai, sehingga ketika air laut pasang tidak lagi masuk ke rumah- rumah warga, pinta Fatkhur Rahman.
Sementara menurut Anggota DPRD Gresik yang juga mantan Ketua Badan Pengurus Cabang (BPC) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kabupaten Gresik, Dimas Setyo Wicaksono ” musibah banjir Rob ini seharusnya bisa dicarikan solusi bersama, mengingat hal tersebut sering terjadi jika air laut pasang, namun demikian dia tetap berharap agar warga yang terdampak lebih mawas diri dan menjaga ketahanan tubuh, mengingat di cuaca extrim saat ini apalagi dengan musibah banjir rob ini akan rentan terhadap penyakit, khususnya pada anak²”, terangnya.
‘’Kami bersimpati atas bencana yang terjadi. Semoga bantuan ini memberikan manfaat untuk meringankan beban psikologis, dan membantu pemenuhan kebutuhan makanan. Harapan kami, aktivitas warga normal kembali dan segala kesulitan cepat berlalu,’’ pungkas Dimas.

Sebagai tambahan informasi banjir rob kembali melanda wilayah utara Gresik akibat fenomena pasang laut. Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gresik, lima kecamatan terdampak banjir rob, yakni Panceng, Ujungpangkah, Bungah, Manyar, dan Kebomas.
Di Kecamatan Kebomas, Desa Sukorejo menjadi wilayah terdampak dengan sekitar 63 rumah tergenang air dengan ketinggian rata-rata 30 hingga 40 cm.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Gresik, FX Driatmiko Herlambang, menyatakan bahwa banjir rob ini merupakan akibat dari pasang laut yang terjadi pada malam hari.
“Ketinggian air mencapai sekitar 30 sentimeter. Kami sudah berkoordinasi dengan pemerintah desa setempat untuk langkah penanganan,” ujarnya Rabu (18/12/2024).
Miko, sapaan akrabnya, menjelaskan bahwa banjir rob umumnya terjadi pada malam hari, sekitar pukul 20.00 hingga 23.00 WIB, dan mulai surut pada pagi hingga siang hari. Fenomena ini menjadi rutinitas yang dihadapi warga di wilayah pesisir Gresik.
BPBD Gresik mengimbau masyarakat untuk tetap waspada, terutama bagi yang tinggal di wilayah pesisir. Langkah antisipasi dan kesiapan menghadapi banjir rob diharapkan dapat meminimalisir dampak yang ditimbulkan.
seperti di kutip dari detik.com/detikjatim



