Banjir Melanda Jombok Kesamben, Masyarakat Mengungsi

0
200 views
Bagikan :

JOMBANG, TelusuR.id – Banjir melanda dusun Beluk desa Jombok Kecamatan Kesamben. Hal itu ditengarahi oleh intensitas hujan tinggi yang menyebabkan air sungai Avur meluap.

Ini merupakan banjir terparah di Kabupaten Jombang ketinggian air 50 sampai 150 Sentimeter. Atas musibah banjir tersebut masyarakat terdampak mengungsi di pengungsian balai desa Jombok dan sebagian dirumah kerabat terdekat.

Banjir terjadi sejak, Sabtu (07/12/2024) lalu hanya menggenangi jalan pekarangan dan sawah. Namun, pada Senin (09/12/2024) dini hari, air menggenangi rumah hingga ketinggian air mencapai 50 sampai 150 sentimeter.

“Kalau dihitung sejak hari Sabtu, dan yang terparah di dusun Beluk. Ketinggian air terus meningkat,” kata Sistyo Budianto, Kepala Dusun Beluk Desa Jombok Kecamatan Kesamben.

Ia mengungkapkan saat ini warga tengah mengungsi di posko pengungsian dan juga kerabat terdekat. Adapun jumlah penduduk dusun Beluk Desa Jombok sebanyak 900 orang.

Hariati (42), salah satu warga dusun Beluk Desa Jombok ini mengaku mengungsi dirumah kerabatnya bersama seluruh keluarganya selama banjir hingga nanti surut.

“Kami mengungsi di kerabat bersama anak suami dan mertua. Semua warga yang lain juga sudah mengungsi di posko pengungsian sebagian dan juga kerabat yang tidak terdampak banjir,” katanya.

Ditemui dilokasi banjir, Kasat Samapta Polres Jombang, Iptu Aly Efendi mengatakan pihaknya telah menerjunkan sembilan personil, dua unit mobil, dan satu unit mobil AWC (Armoered Water Cannon) untuk bantuan air bersih.

“Yang kami lakukan disini kolaborasi bersama relawan bencana, perangkat desa yakni melakukan evakuasi warga baik itu barang berharga milik warga diamankan ke posko,” bebernya.

Ia menegaskan untuk menjaga keamanan lingkungan yang terdampak banjir akan dilakukan patroli keliling ke lokasi terdampak banjir menggunakan perahu bersama Polsek Kesamben sampai dengan banjir surut.

Sementara, Pusdablops BPBD Jombang atau penanggung jawab posko pengungsian Desa Jombok Kesamben, Senopati Zainudin mengatakan terdapat penambahan pengungsi dan posko pengungsian tambahan.

“Saat ini terdapat 70 jiwa yang mengungsi di posko pengungsian balai desa Jombok. Pengungsi terdiri lansia, anak-anak, balita dan ibu hamil,” jelas Senopati.

Ia mengungkapkan dengan bertambahnya pengungsi, maka pihaknya juga menambah posko pengungsian yang terletak tidak jauh dari posko balai desa jombok yaitu di balai dusun setempat.

“Kami menambah posko lagi di balai dusun yang dihuni sembilan jiwa. Tambahan posko ini karena debit air juga masih cukup tinggi terdalam sekira 160 sentimeter,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa posko pengungsian ini difungsikan untuk pemebuhan kebutuhan dasar masyarakat terdampak banjir seperti makan minum dan cek kesehatan.

“Aktivasi posko ini sudah hari keempat. Dan untuk warga yang mengungsi hari ketiga,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan