fbpx

Home Berita Santri Darul Ulum Gelar Doa Bersama dan Salat Ghaib, Doakan Korban Reruntuhan...

Santri Darul Ulum Gelar Doa Bersama dan Salat Ghaib, Doakan Korban Reruntuhan Ponpes Al Khoziny Sidoarjo

0
9 views
Bagikan :

JOMBANG, TelusuR.id – Ratusan santri Pondok Pesantren (Ponpes) Darul Ulum Jombang menggelar salat gaib dan doa bersama untuk santri korban runtuhnya bangunan tiga lantai Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo.

Salat gaib dan doa bersama digelar di Islamic Center Ponpes Darul Ulum Jombang selepas salat dzuhur pada Selasa (30/09/2025). Pengasuh Ponpes Darul Ulum KH Zulfikar As’ad (Gus Ufik) menjadi imam salat bagi ratusan santrinya.

Setelah salat gaib, Gus Ufik mengajak ratusan santrinya membaca tahlil untuk para santri yang jadi korban ambruknya bangunan tiga lantai Ponpes Al Khoziny. Para santri ini tampak khusyuk memanjatkan doa.

“Ini kita sebagai bentuk keprihatinan sekaligus doa untuk anak-anak kita utamanya santri Ponpes Al Khoziny Buduran yang terkena musibah tadi malam. Kita berharap tidak banyak korban,” kata Gus Ufik usai salat gaib, Selasa (30/9).

Gus Ufik mendoakan, korban meninggal dalam insiden tersebut dalam kondisi sahid. Menurutnya, santri yang menjadi korban jiwa meninggal dalam keadaan mencari ilmu.

Ia juga berharap tim penyelamat bisa segera mengevakuasi santri yang masih berada di dalam reruntuhan bangunan dengan selamat.

“Kita harus positif thingking terkait upaya-upaya yang dilakukan untuk menemukan korban, dan juga memberikan upaya keselamatan bagi korban,” tuturnya.

Diketahui, bangunan tiga lantai Ponpes Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo ambruk pada Senin (29/09/2025) pukul 15.00 WIB. Saat kejadian, terdapat ratusan santri yang sedang menunaikan salat asar di musalah yang berada pada lantai satu.

Akibatnya, ratusan santri menjadi korban. Saat ini, sebanyak 102 santri telah berhasil dievakuasi, dan 3 dinyatakan meninggal dunia. Sementara, disinyalir masih terdapat santri yang terjebak di dalam reruntuhan bangunan tersebut.

Seperti yang diungkapkan Kepala Basarnas, Marsdya TNI Mohammad Syafii mengatakan bahwa kondisi reruntuhan bangunan berjenis pancake atau reruntuhan bangunan berupa material beton yang bertumpuk dengan celah sempit.

Dengan demikian, menurutnya, masih ada potensi korban yang masih bisa diselamatkan.”Dimungkinkan masih adanya korban yang masih bisa diselamatkan, maka diperlukan operasi SAR dengan penanganan khusus oleh tim menggunakan peralatan khusus,” jelas dia.

Oleh karenanya, Basarnas bakal melakukan operasi penyelamatan dengan mengerahkan alat berat berupa carena dan ekskavator. Meski alat berat ini mempermudah, namun menurutnya, pengerahan alat berat juga meningkatkan potensi mengancam keselamatan jiwa korban.

“Yang perlu diperhatikan bahwa pergeseran beton-beton tersebut justru dapat mengancam keselamatan jiwa survivor yang masih dimungkinkan terjebak di dalam reruntuhan,” ujar dia.

“Oleh karena itu, saya mohon dukungan dan doa dari masyarakat, semoga upaya tim SAR gabungan dapat melaksanakan operasi SAR dengan baik dan survivor dapat diselamatkan,” pungkasnya.

NO COMMENTS

Tinggalkan Balasan